Selain Air Terjun Lubuk Nyarai yang menjadi tujuan wisata trekking sepanjang 5,5 KM, Desa Wisata Nyarai juga memiliki Daya Tarik Wisata Alam seperti Air Terjun Belek, Pemandian Lubuk Napa dan Lubuak Larangan (salah satu konservasi ikan dari masyarakat minangkabau secara turun temurun dimana adanya larangan mengambil ikan di Lubuak tersebut selama waktu yang ditentukan, jika melanggar dikenakan sanksi adat). Ikan yang diambil dalam waktu tertentu dibayar oleh pemborong ikan dan hasil dari penjualan ikan tersebut disumbangkan ke Mesjid, Desa dan kegiatan sosial lainnya.
Desa Wisata Nyarai juga memiliki Daya Tarik Wisata Alam yang unik dan otentik yaitu ‘Lubuak Larangan’ yang merupakan salah satu konservasi ikan dari masyarakat Minangkabau secara turun temurun dimana adanya larangan mengambil ikan di Lubuak tersebut selama waktu yang ditentukan, jika melanggar dikenakan sanksi adat dan Ikan yang diambil dalam waktu tertentu dibayar oleh pemborong ikan dan hasil dari penjualan ikan tersebut disumbangkan ke Mesjid, Desa dan kegiatan sosial lainnya. Selain Air Terjun Lubuk Nyarai yang menjadi tujuan wisata trekking sepanjang 5,5 KM, Desa Wisata Nyarai juga memiliki Daya Tarik Wisata Alam seperti Air Terjun Belek, Pemandian Lubuk Napa
Selama berkegiatan di Ekowisata Nyarai – Hutan Gamaran, pengunjung akan menikmati keindahan kolam alami, suasana hutan yang masih alami dan keunikan Flora; Amomum, Barangan/chesenut, Biji Oak/Acorn atau bahasa lokalnya buah paniang-paniang yang dijadikan souvenir khas Desa Wisata Nyarai berupa gantungan kunci dan Keladi amozonika serta keunikan Fauna adalah Kuau rajo yang merupakan salah satu burung endemik di Sumatera Barat yang terancam punah, Monyet ekor merah (red leaf monkey) atau Simpai adalah primata endemik yang terancam punah di Sumatera, Malay Tapir atau bahasa lokalnya Cipan, Ular King Koros atau ular Tikus Raja dan Rangkong atau burung Anggang